Only Learned One
Thing
Chapter: Chaptered
Main Cast:
- - Kim Jongin / Kai
- - Choi I Seul ( OC )
Support Cast:
- - Su Ho
- - Chanyeol
- - Sehun
- - Baekhyun
- - Kyungsoo / D.O
- - Choi Minho
Genre: School Life,
Romance
Disclamir; Author hanya menggunakan member EXO dan
SHINee sebagai karakter yang ada di sini. Member EXO dan SHINee sendiri milik
Tuhan Yang Maha Esa.
Kim Jongin POV
Sekolah mulai terasa sepi
dan aku memutuskan untuk pulang. Kuambil ransel yang ada di depanku saat ini
dan menuruni tangga secepatnya. Tampaknya tak ada seorang pun. Aku berjalan di
lorong barat sekolahku, terdengar alunan piano dari kejauhan. Aku yakin suara
ini berasal dari ruang musik. Ruang musik terletak di lantai dua bangunan ini, ruangan
yang jarang dilalui karena tempatnya berada di paling pojok.
Kulangkahkan kaki menuju
ruang musik, lalu mengintip ke dalam dari pintu yang terbuka. Menatap takjum gadis, dia terlalu hebat memainkan
pianonya. Tanpa menatap tuts – tuts yang ada di depannya ia bisa menyuguhkan
permainan yang indah . Dan yang aku yakini, hatiku saat ini merasa tenang
mendengar alunan nada ini. Aku menutup mataku, meresapi alunan musik saat ini.
-
- - - - - - - - - - - - - - - - -
Aku membenamkan wajah di
tengah lipatan tangan di meja. Aku tak ingin ke mana pun saat ini termasuk
kafetaria. Selera makanku hilang dan aku mengantuk hari ini. Su Ho dan Chanyeol
berusaha membangunkanku tapi aku tak mau diganggu. Sudah cukup, aku tak mau lagi memikirkan pekerjaan yang merepotkan
itu.
Dan selama pelajaran aku
hanya tertidur pulas di mejaku. Pelajaran sejarah seperti nyanyian nina bobo
yang membawaku ke alam mimpi. Su Ho, Se Hun dan Chanyeol melirikku, namun aku
sama sekali tak menggubris mereka.
“ Ya, Kim Jongin ! “ aku terbangun
kaget. Ibu Bun sudah menatap mataku dengan tatapan killernya. “ Ya, Kim Jongin
! Coba ceritakan tentang King Sukhong Myeongneung[1] ! “ Apa ? King Sukhoi ? Mana
aku tau tentang Sukhoi.
Su Ho berusaha
membisikkan sesuatu, tapi suaranya terlalu pelan bahkan sangat pelan. “ Kim Jongin
? “ Kini Ibu Bun sudah siap dengan penggaris dan juga buku yang sudah ada di
tangannya. Aku sama sekali tidak tahu , jadi aku hanya menggelengkan kepala. “
Berdiri di depan kelas. Angkat satu kaki dan pegang telingamu! Cepat !“ Sebenarnya
aku sedikit kaget tapi mau bagaimana lagi ? Aku hanya menuruti saja permintaan
guru killer itu. Aigoo, apa aku kuat berdiri seperti ini hingga jam 12 sore
nanti.
Su Ho, Se Hun dan
Chanyeol menatapku dengan kasihan. Aku berdiri dan kantukku benar – benar
menghilang. Yah, Kim Jongin semangat ! Kau harus semangat ! Aku menghela
nafasku, dan menahan sakit yang ada di telingaku.
-
- - - - - - - - - - - - - - - - -
Chanyeol melototiku
sambil meminum soda yang ada di tanganku. Ia bahkan tidak pernah menatap kedua
bola mataku yang mengajaknya berbicara meski cara bicaranya seperti seorang
preman. Sementara Su Ho dengan tenang mengerjakan tugas – tugas fisika yang
akan dikumpulkan minggu depan. Aku menyandarkan badanku dan menundukkan
kepalaku dan tertidur di sudut kelas. Se Hun dan Baekhun dengan asyiknya
bermain game di laptopnya.
“ Yah, Jongin-ah. Kenapa
kau ini ? “ Chanyeol menggoyangkan badanku dan aku menatapnya bingung. Su Ho
beberapa kali melirikku dan dia berpihak padaku, “ Biarkan dia istirahat,
sepertinya dia kecapaian “ katanya sembari melanjutkan tugas. Thanks Su Ho-ah,
aku tahu kau memang leader yang benar – benar pengertian padaku.
Chanyeol menggeleng
melihat kelakuanku. Akhirnya ia lebih berpihak untuk menatap langit melalui
jendela kelas. Hari ini kelas kosong. Seluruh waktuku hanya kuhabiskan dengan
bermimpi indah. Setelah ini aku harus mengantar jajangmyeong[2] dan menjaga kasir minimarket
dari jam 20:00 sampai 02:00. Biarkan aku melupakan kelelahanku saat ini.
-
- - - - - - - - - - - - - - - - -
Author POV
Gadis itu duduk di sebuah
bangku kayu bersalju seorang diri di sana. Dengan gelisah, dia memainkan salju
yang ada di bangkunya. Tiga jam menunggu membuat dirinya menggigil. Ia
menggosok – gosokkan tangannya sembari meniup tangannya. Ia sangat kedinginan.
Ia menatap salju yang
turun sejak tadi.
“ I Seul-ah ! “ teriak
namja di depannya. I Seul duduk menatap namja di depannya. Kue yang dibawanya
sudah dingin, namun senyum I Seul tersimpul indah karena namja itu datang.
“ Oppa, kau telat ! “
katanya pelan. Namja itu mengatur nafasnya yang terengah-engah. Ia menatap I
Seul dengan tatapan khawatir.
“ Mianhe… “ I Seul
menggeleng kepalanya.
“ Gwechana Oppa. Oppa
sudah makan ? “ Namja itu diam. “ Apa kau belum makan ? “ I Seul tersenyum, “
Oppa sudah ? “
Minho diam menatap I
Seul, “ Yah, pabo ya ! Bagaimana dengan maagmu ? “ I Seul menggeleng.
“ Aku baik – baik saja Oppa.” Minho menjitak
kepala I Seul dan mengelus rambut I Seul.
“ Kau harus jaga dirimu I
Seul-ah ! Aku tak bisa menjagamu seperti dulu ! “ I Seul mengangguk pelan.
Thanks for read, don’t be
a silent reader, just need your comment for better story