translate section

August 16, 2016

Osamu Dazai -Waiting- Review

Ketika aku berusaha memahami literatur, terutama sastra, sebenarnya apa yang kita butuhkan untuk mengerti permasalahan yang dibawa oleh penulis. Salah satu penulis yang karya menggugah diriku untuk membacanya yaitu Osamu Dazai. Osamu Dazai di kenal dengan suicide author, karena keinginan bunuh dirinya yang kuat. Beberapa kali Osamu Dazai berusaha mengakhiri hidupnya, hingga dipercobaannya yang terakhir, ia tewas bersama istrinya, terjun dari salah satu jembatan.
Kisahnya memang tragis, namun karya – karyanya dihormati di jepang. Kisah – kisah yang dibawakannya mulai dari Galactic Railway hingga Run Melos Run yang pernah dianimasikan oleh studio Gibli.
Karya ini lahir setelah perang kedua, tepat setelah kekalahan Jepang. Osamu Dazai membawa sebuah perspektif seorang gadis perempuan yang menunggu sesuatu muncul.

“Just who is it I am waiting for?”
Gadis ini menunggu sesuatu muncul karena kegelisahannya yang timbul akibat dampak perang. Gadis ini berdiri di depan stasiun, melihat lalu lalang orang – orang dikesehariannya. Ia selalu membawa keranjanng belanja, yang menjadi kewajiban yang diberikan ibunya untuk berbelanja.
Apa yang ditakutkan gadis tersebut adalah ‘aku ingin orang – orang tahu aku adalah orang yang berdiri di depan stasiun setiap hari’. Gadis ini berusaha keluar dari zona nyamannya, mencari sesuatu walaupun dirinya takut ketika seseorang berbicara padanya, dan ia malas harus membalas pertanyaan tersebut dengan jawaban yang semua orang tahu dengan memasang poker face.
Cerita ini begitu pendek, hanya dua halaman PDF. Namun syarat akan makna cerita yang kuat. Dari sudut pandang seorang introvert, namun ia harus keluar dari hal yang ia yakini nyaman. Jika aku harus menggambarkan cerita ini, mungkin lagu dari hitorie ‘one-Me two-Hearts’, akan menjadi lagu yang tepat untuk cerita ini. Lagu tersebut menjadi soundtrack dari anime Divine Gate. Aku mencantumkan lagu tersebut, karena memang makna dari lirik lagu tersebut sama.
Apakah kalian mau membaca cerita ini ? Atau mungkin kalian punya rekomendasi tersendiri ?

Post ini sendiri telah dipost di khoirin49.blog.uns.ac.id

No comments:

Post a Comment